Postingan

Menampilkan postingan dari 2015

The Little Hijabi Home Schooling

Liputan6.com, Bekasi -  Meski tanpa suara, keceriaan jelas terpancar dari semua anak-anak tuna rungu yang ada. Mereka sedang menyimak cerita yang disampaikan secara teaterikal oleh guru The Little Hijabi Homeschooling, sekolah yang didirikan oleh Galuh Sukmara di Mustika Jaya, Bekasi, Jawa Barat. The Little Hijabi berbentuk  homeschooling  karena belum diakuinya kredibilitas guru  tuna rungu  mendirikan sekolah untuk anak-anak tuli, sehingga pendidikan nonformal menjadi pilihannya. Padahal, sekolah yang berdiri tahun 2013 ini adalah sekolah sign bilingual pertama di Indonesia dengan guru-guru tuna rungu sebagai role model yang tepat untuk membangun komunikasi yang efektif dan bermakna. "Banyak Sekolah Luar Biasa (SLB) menerapkan sistem oral yang kuat bagi anak didiknya, namun faktanya setelah lulus dari SLB, sekitar 95% mereka justru memiliki kemampuan baca tulis yang rendah dan kesulitan membangun komuni...

Menembus Batas & Hambatan

Gambar
Aku Ingin Ilmu Perjuanganku untuk menuntut ilmu ke jenjang perguruan tinggi akhirnya tercapai, walaupun aku tidak mampu mencapai target untuk masuuk ke PTN favorit. Aku telah diterima tanpa tes di Universitas Widyatama Bandung, namun perjalanan yang harus kutempuh disini tidaklah mudah , mengingat bahwa aku adalah seorang yang TULI (tunarungu) . Aku harus berjuang untuk menuntut ilmu tanpa menggunakan pendengaran. Apalagi jurusan yang kupilih adalah Teknik Informatika, jurusan yang terkenal sulit nya karena harus mempelajari ilmu matematika seperti kalkulus, logika matematika, serta algoritma & pemrograman. Awalnya aku ingin mengambil jurusan PLB di UPI karena cita-cataku adalah menjadi seorang guru/ pengajar bagi anak-anak tuli, tapi setelah test SBMPTN dan gagal masuk UPI aku dihadapkan pada pilihan masuk Uninus tetap jurusan PLB atrau masuk Universitas Widyatama dengan jurusan Teknik Informatika yang tiada lain adalah pilihan nomor dua ku alias rencana B . Ak...

Butuh Perjuangan Untuk Pendidikan Inklusi

Gambar
Wednesday, Sep 30 2015 Narasumber : Nurul Afifah Pertama kali mendapat kabar tentang beasiswa yang saya peroleh dari sebuah Universitas yang terletak di kota Bandung, saya merasa senang sekali karena impian saya untuk menuntut ilmu lebih tinggi akhirnya terpenuhi tanpa harus terlalu membebani orang tua. Awalnya pikiran saya tentang Universitas ini adalah seperti kampus biasanya yang inklusif, saya pun merasa bersemangat sekali. Akan tetapi, seiring perjalanan waktu muncul hal-hal yang tidak saya sukai karena tidak sesuai dengan apa yang saya harapkan dari dunia pendidikan. Harapan saya adalah berkuliah untuk mendapatkan ilmu agar nantinya akan saya pergunakan untuk menggapai cita-cita yang tinggi yaitu menguasai keterampilan DKV dan Desain Grafis. Pertama kali masuk kuliah, saya mengikuti ospek selama tiga hari dan ketika itu kami tidak diperbolehkan menggunakan bahasa isyarat. Dosen bilang kami harus pakai bahasa oral supaya nanti bisa mudah berkomunikasi di tempa...

Sistem Isyarat Bahasa Indonesia vs Bahasa Isyarat Indonesia

Ditulis oleh solider pada Kam, 03/05/2015 - 16:24 Saat orang dengar bertemu dengan orang dengar, mereka akan saling berbicara untuk berkomunikasi. Namu,n bagaimana dengan orang tuli saat ingin berkomunikas dengan sesama tuli? Mereka akan menggunakan bahasa ibu mereka, yakni bahasa isyarat. Dengan menggunakan bahasa isyarat, akan mempermudah mereka dalam berkomunikasi karena bahasa isyarat merupakan bahasa alami mereka. Bahasa isyarat di Indonesia ada dua, yaitu Sistem Isyarat  Bahasa Indonesia (SIBI) dan Bahasa Isyarat Indonesia (Bisindo). SIBI diciptakan dengan beberapa alasan, di antaranya untuk merepresentasikan Bahasa Indonesia pada tangan, untuk mengajarkan Bahasa Indonesia secara yang sesuai dengan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD), dan karena mudah dipelajari oleh orang yang sudah bisa berbahasa Indonesia. SIBI dibuat oleh pemerintah tanpa melibatkan tuli dan dasar pembuatannya mengacu pada Bahasa Indoensia lisan. SIBI dibuat hanya dengan mengubah Bahasa Indonesia lisan m...

Kesan & Pesan Selama OSPEK

Saturday, Augustus 29 2015 Kesan pertama, Pertama kali aku hendak kuliah, terbayang rasa takut akan kesulitan, tidak ada yang mau bantu, sampai diskriminasi, aku khawatir perkuliahanku akan sia-sia. Ternyata hari pertama ospek di universitas widyatama begitu berbeda dari pikiranku, para panitia memperlakukanku dengan begitu istimewa karena ketunarunguanku. Seperti biasa, saat-saat pertama memasuki dunia baru, aku selalu sulit beradaptasi, butuh beberapa waktu bagiku untuk terbiasa. Hari ketiga sepertinya aku mulai mampu beradaptasi, selain bisa mendapatkan informasi melalui grup chat LINE, aku juga mulai bisa ngobrol dan kenalan sedikit-dikit dengan orang normal. Sekarang saya sangat senang memiliki teman-teman yang baik di universitas widyatama dari kelompok 8 maupun diluar kelompok 8. Pesan: Walaupun aku mendapat perlakuan istimewa di universitas widyatama, tapi sebenarnya bukan itu yang saya harapkan. Saya datang ke universitas ini untuk menuntut ilmu, ilmu adalah karunia y...

Surat Yang Tak Terbalas :'(

Thursday, Sep 1 2015 Assalamu'alaikum. wr.wb. Dengan hormat. Nama saya Al-Islamabad mahasiswa tunarungu jurusan teknik informatika universitas widyatama. Sebagai seorang tunarungu saya memiliki hambatan berupa ketidakmampuan untuk menangkap informasi melalui gelombang suara. Sebelumnya saya akan memberitahukan beberapa macam keadaan tunarungu yaitu, tunarungu asli (sejak lahir atau sejak masih bayi sebelum mampu memanfaatkan pendengaran untuk memperoleh ilmu) dan tunarungu khusus / special deaf (tunarungu yang pernah memanfaatkan pendengaran untuk memperoleh ilmu) Ciri-cirinya adalah sebagai berikut. Tunarungu asli biasanya selain tidak bisa mendengar, kadang banyak yang bicaranya juga terganggu bahkan tidak bisa bicara, selain itu juga kemampuannya dalam baca tulis bahasa indonesia penguasaan kosa katanya sangat minim karena tidak pernah memanfaatkan pendengaran untuk memahami bahasa. Dan special deaf atau tunarungu khusus kebanyakan lebih ringan dan hanya memilki satu ha...

KISAH CERITA BUAH DARI KESABARAN

BACA JUGA : Beberapa Menu atau halaman yang harus ada ditoko online Sunday, October 26, 2014 Home Daftar Isi Privacy Contact Kisah cerita Buah dari Kesabaran Personal Blog Just Sharing KISAH CERITA BUAH DARI KESABARAN Posted on | Saturday, October 19, 2013 | 3 Comments Sering mendapatkan nasehat dari orang tua atau teman " yang sabar " terkadang emosi tidak bisa mengendalikan dengan alasan sabar ada batasannya, apa yang terjadi karena ketidaksabaran terkadang yang dihasilkan tidak sesuai yang diharapkan, berikut ada sebuah cerita tentang buah dari kesabaran semoga lebih memahami dan menyadari memang sikap sabar diperlukan sehingga lebih ikhlas dalam menjalani sebuah masalah-masalah yang dihadapi berikut kutipan ceritanya yang diambil dari sumbernya forum.klikajadeh.net Di suatu sore, Seorang Anak datang kepada Ayahnya yang sedang membaca koran. “Ayah, ayah” kata Sang Anak “Ada apa?” tanya Sang Ayah “Aku capek, sangat capek. Aku capek karena aku belajar ma...

I'm deaf, but I'm not stupid

I'm deaf, but I'm not stupid. Everyone has advantages and disadvantages. Aku tuli, tapi aku tidak bodoh. Setiap orang memiliki kekurangan dan kelebihan. Sering sekali aku merasa ketulianku membuat aku tampak bodoh. Hambatan dalam komunikasi membuat aku terkalahkan dalam semua aspek kehidupan bila berhadapan dengan orang-orang normal. Padahal, sesungguhnya tidaklah seperti itu. Walaupun tuli, tetapi otakku tidak bermasalah. Aku, kita, memiliki potensi yang sama dengan mereka yang tidak memiliki hambatan komunikasi. Lalu apa masalahnya dan bagaimana mengatasinya? Semua karena hambatan, hambatan ini seperti jurang yang memisahkan dua daratan. Namun lihatlah jurang-jurang yang terpisah ini, kini telah dapat teratasi dengan menciptakan jembatan. Sepertinya itulah yang selama ini kita butuhkan, jembatan yang menghubungkan dua daratan. Jembatan tersebut bisa berupa bahasa oral, bahasa tulisan, dan tentunya bahasa isyarat. Dari ketiga jembatan tersebut, oral itu bagus, bi...

Kegagalan

Cita-citaku, impianku, keinginanku untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi di PTN yang ternama akhirnya kandas sudah. Aku menerima pengumuman kegagalanku dalam tes SBMPTN di internet. Hatiku hancur, aku sangat kecewa sekali, tapi apa daya? Inilah yang Allah kehendaki untukku, aku tidak bisa mengelak, hanya menerima dengan ikhlas dan tetap berusaha melanjutkan perjalananku. Sebelumnya, sudah sejak masih duduk dibangku SMALB, sejak aku menjadi juara dalam perlombaan, aku berniat melanjutkan pendidikan. Aku pikir kemenangan-kemenanganku dalam perlombaan di tingkat Nasional ini bisa membantuku seperti mereka yang telah memperolehnya. Namun, aku tidak bisa percaya, ternyata apa yang sudah kursi sama sekali tidak dapat dimanfaatkan. Aku harus berjuang sendiri ditengah keterbatasan yang aku miliki. Beberapa bulan yang lalu, aku menyadari aku tidak dapat mengikuti SNMPTN karena aku hanya siswa SMALB, dan sekolah SLB tempatku belajar tidak memiliki kerja sama untuk mengiku...

Tuli dan Pendidikan

Apa yang saya rasakan ketika berhasil memasuki gerbang perkuliahan? Aku merasa senang karena akhirnya aku berhasil diterima di universitas. Keinginanku untuk menuntut ilmu memang sangat besar. Tapi sejujurnya, aku merasakan ketakutan dan kekhawatiran yang luar biasa. Aku khawatir ketika sang dosen sedang menyampaikan perkuliahan dengan suara, sedangkan aku tidak mampu menangkap informasi melalui gelombang suara, aku khawatir perkuliahanku akan sia-sia. Selain itu, aku khawatir tidak bisa menemukan orang normal yang baik hati yang mau membantuku. Aku juga takut akan kesepian, tidak memiliki teman. Apalagi aku tergolong pemalu dan sulit bergaul. Aku benar-benar stres memikirkannya. Ada beberapa hal yang membuat aku terus melangkah, salah satunya adalah semangat. Semangat yang besar untuk menghadapi segala tantangan dan semangat untuk mencari ilmu. Selain itu, motivasi adalah yang sangat penting untuk aku miliki. Beberapa teman-teman tuli yang telah memasuki bangku kuliah juga memotivas...

Memahami Kaum Tuli

Gambar
Pertama, saya akan menggunakan kata tuli daripada tunarungu. Hal itu disebabkan pada masa-masa ini kaum tuli sudah dapat menerima keadaan dan tidak merasa bahwa ketulian sebagai suatu aib yang memalukan, tetapi sebagai suatu perbedaan dalam menggunakan bahasa. Kaum tuli ini masih memiliki keadaan/kondisi fisik yang baik, bisa berjalan, melihat, merasa, dan lain-lain. Hal yang tidak dapat dilakukan orang tuli adalah mendengar dan mungkin berbicara. Tapi mereka beranggapan ketidakmampuan itu bukan sebagai kecacatan, melainkan sebagai perbedaan dalam cara berkomunikasi. Bahasa isyarat, itulah bahasa asli dan alat komunikasi kaum tuli. Sebagai contohnya, orang indonesia dan orang Inggris memiliki bahasa yang berbeda, begitu pula antara orang normal dan orang tuli, mereka berbeda karena bahasa yang dipergunakannya. Sebagai orang tuli, saya bisa memahami keadaan dan kebiasaan yang muncul dalam pribadi kaum tuli. Oleh karena itu, saya akan mencoba menjelaskan segala hal yang berhubunga...

Ruang Kosong Didalam Hatiku

Setelah sekian lama kujalani waktuku Tanpa seorangpun mengisi ruang didalam hatiku Kadang hal ini membuat hatiku sedih Namun aku berusaha untuk tegar Kadang aku berusaha menyembunyikan Suasana hati yang kesepian Dibalik senyuman yang kupaksakan Kucoba untuk melupakan Cinta yang selama ini kupendam Mungkin ada cinta didalam hatiku Meskipun aku tau, bukan kau yang terbaik untukku Aku harus melupakanmu Bukan kau yang kucari selama ini untuk mengisi ruang kosong didalam hatiku Sumedang, 15 November 2014 Oleh : Dadi AL