Kisah Cinta dan Persahabatan
Sudah
sejak lama sosok Julie selalu memikat hati Danie, namun ia selalu
menyembunyikannya karena bagaimanapun ia ingin memegang teguh prinsipnya untuk
tidak berpacaran, apalagi Julie telah memiliki seorang kekasih dan tak pantas
baginya untuk menginginkan seseorang yang bukan miliknya, jadi ia pun memendam
semua perasaannya hingga nun jauh kelubuk hatinya yang paling dalam.
Tatkala
itu, muncul sosok lain dalam kehidupan mereka. Rhaysa, dia seorang gadis kaya
dan sangat imut, kata orang sih dia juga baik hati, sampai-sampai tak bisa
menolak seoarang yang ingin mendekatinya. Danie yang pemalu banget dan susah
ngobrol, tak mampu berkenalan dengan gadis imut itu, dia cenderung menyendiri,
sampai pada suatu waktu.
“Hai…!”
Akhirnya tiba-tiba Rhaysa menyapanya diruang kelas XII.
Danie
yang pemalu langsung menjawab dengan gugup, “Ha, ha, hai…!”
“Kamu
lagi apa?” Tanya Rhaysa sambil mengambil tasnya dan mencari-cari sesuatu.
“Gak
apa-apa, cuma mengerjakan tugas IPA tentang ekosistem untuk Ujian Akhir
Nasional” Jawab Danie.
Dan
begitulah mereka saling berkenalan dan ternyata mereka menjadi sangat cepat
akrab dan Danie pun menjadi teman curhat yang selalu bisa diandalkan untuk
membantu Ray dalam mengatasi masalah hidupnya yang cenderung labil. Danie dan
Ray saling curhat lewat pesan di facebook, karena Danie cowok yang pintar dan
lebih berpengetahuan, maka Ray pun selalu meminta nasihatnya atas segala
permasalahan yang selalu daihadapi Ray. Pertemanan mereka tidak belangsung
lama, Ray harus pergi jauh dan mereka hanya bisa saling curhart lewat facebook.
Hingga
pada suatu waktu, Julie si gadis manis dan manja itu pun mulai menjadi sahabat baik
Danie, dan semakin hari mereka menjadi semakin akrab. Terdengar kabar Julie
kini sudah putus dengan pacarnya Rio si anak orang kaya itu. Kabarnya Julie
kena pukul Rio yang berwatak temperamen. Hubungan Rio dan Julie juga tidak
direstui orang tua Julie karena maklum Rio bukan orang yang religius.
Setelah
Julie putus itulah dia semakin akrab dengan Danie, Julie pun semakin Rajin
sholat dan mengaji di mesjid walau entah apa yang diniatkannya. Danie berusaha
membantu sahabatnya itu supaya lebih paham tentang agama, Danie sangat
mengharapkan agar Julie berubah menjadi gadis yang soleha dan berhenti
berpacaran yang hanya mendatangkan kerugian dan kesedihan.
“Kak
Danie, ayo ke mesjid!” Julie mengajak Danie pergi ke mesjid.
“Ya,
oke sebentar!” Jawabnya sambil menutup pintu rumahnya.
Mereka
berjalan beriringan sambil terdiam, terdengar lantunan lagu yang mendayu-dayu
mengiringi perjalanan mereka yang tidak terlalu jauh anatara rumah mereka
dengan mesjid Al-Amanah, disertai angin sore yang bertiup sepoi dan pekarangan
yang dihiasi beberapa tanaman serta bunga mawar yang sedang merekah karena hari
itu bumi basah oleh hujan yang turun sudah sejak beberapa bulan terakhir.
Waktu
berlalu seperti musim yang terus berganti, persahabatan mereka semakin dekat,
Julie tidak bisa menahan dirinya dan menyatakan perasaan cintanya terhadap
Danie. Danie merasa bingung, dia memang menyukai Julie, tapi dia juga
bersikeras tidak mau berpacaran apalagi dia juga masih menjalin pertemanan
dengan Ray yang didalam hatinya terdapat perasaan yang mungkin menjurus pada
perasaan cinta.
Kini
Danie menjadi sangat kebingungan untuk menentukan siapa yang akan menjadi
pendamping hidupnya, apalagi sebentar lagi Danie akan lulus SMA Danie akan
kuliah dan bekerja kemudian ia akan berharap segera bekeluarga. Dalam hatinya
ia sangat merindukan Ray, namun Ray sangat jauh dan mereka hanya berhubungan
lewat facebook. Danie pun tak mampu mengelak dari kenyataan bahwa ia mungkin
sedang menjalin hubungan yang serius denga Julie apalagi kedua orang tua mereka
tidak melarang.
“Kak
Danie, pinjam hp dong!” Julie meminta. Danie pun memberikannya.
Muka
Julie terlihat merah padam karena banyak sekali SMS dari cewek bernama Ray. “
Kak Danie, Ray itu siapa? Hayo jawab!”
“Ray
itu Rhaysa ingat kan?” Jawab Danie dengan jujur.
“Kak
Danie pacaran sama Rhaysa ya?” Tanya Julie, terlihat rasa cemburu dari
wajahnya.
“Ah
enggak koq, kak udah lama berteman dengan Ray. kak bantu Ray belajar agama dan
kasih nasihat supaya Ray menjadi remaja yang baik dan soleha.” Jawab Danie
mencoba menjelaskan.
“Ah
bohong!” Rajuk Julie
“Gak,
kak gak bohong, sumpah gak ada pacaran ya.” Kata Danie
“Ya
udah kalau begitu baguslah!” Julie berusaha untuk percaya.
Sampai
suatu hari Julie terlihat bermain dan bercanda dengan Joni, seoarang mahasiswa
yang sangat pintar. Danie pun tidak senang dan menyadari ada rasa cemburu yang
tak mampu ia ungkapkan. Danie pulang kerumahnya, dia tidak mapu menahan rasa
sakitnya.
Keesokan
harinya, Julie melihat muka Danie yang cemberut dan ia pun bertanya, “Kak Danie
kenapa kelihatan ngambek kayak gitu?”
“Ah,
tidak apa-apa koq!” Danie menyembunyikan perasaannya.
Tak
selang beberapa waktu, Joni datang menyapa dan mengajak Julie. Sadarlah Julie
kalau Danie sedang cemburu. “Hmmm… Pantesan kelihatan ngambek, kak Danie lagi
cemburu, betul?”
Danie
diam sebentar lalu, “Kamu pacaran ya?”
“Ya
ampun, nggak! Aku cuma berteman aja koq, sumpah!” Jawab Julie sambil
mengacungkan dua jarinya.
“Hmmm…
yang benar?” Tanya Danie memburu.
“Sumpah,
sumpah, sumpah gak bohong.” Jelas Julie.
“Ya
sudah, tidak apa-apa. Kak cuma gak enak aja.”
“Hmmm…
Sekarang kak tau kan, gak enak kalau ada yang lain diantara kita.” Julie coba
mengungkapkan perasaan yang dia rasakan beberapa waktu yang lalu.
Danie
berpikir, dia menjadi bingung harus memilih diantara dua gadis, Julie dan Ray.
Angin sore berlalu meniupkan suara adzan yang memanggil orang-orang untuk
menunaikan ibadah sholat maghrib. Sedangkan senja dari ujung kota mulai
tenggelam membawa sinar oranye yang terpancar, Danie terlelap dalam do’a yang
ia panjatkan, semoga tuhan memberikan rahmat dan berkah-Nya serta memilihkan
yang terbaik untuk pendamping hidupnya.
Sumedang,
08 Maret 2013
Biodata
Penulis :
Namaku
Al-Islamabad atau biasa dipanggil Dadi Al-Islamabad, nama penaku Pujangga Deaf.
Saya berasal dari Tasikmalaya, tetapi sekarang ini saya tinggal dan
bersekolah di SLBN/B Pembina Tk. Prov. Jawa Barat, Jl. Margamukti, Ds. Licin,
Kec. Cimalaka, Kab. Sumedang 45353. Nama facebook saya Al Islamabad Pujangga
Deaf, alamat email : pujangga_deaf@rocketmail.com
Saya
seorang tuna rungu, dahulu saya pernah menjadi orang normal kemudian kehilangan
pendengaran sejak umur 12 tahun dan putus sekolah kelas 2 SMP tahun 2002 dan
karena kurangnya informasi saya tidak mengenal dunia tuna rungu dan Sekolah
Luar Biasa (SLB). Baru setelah ayah saya wafat tahun 2010 saya menyadari
orang-orang yang saya cintai satu per satu akan pergi dan suatu hari saya harus
mampu menjalani hidup sendiri, tapi saya melihat keadaanku yang tidak mampu
untuk mandiri. Saya merenung, kemudian menyadari saya harus bangkit dan
memiliki mimpi untuk diraih kemudian saya pun curhat kepada keluargaku tentang
keinginan saya untuk bisa mandiri, Alhamdulillah… air mata keluargaku menetes
menyadari hidup saya dan apa yang akan terjadi pada saya dimasa depan andai aku
tak punya siapa-siapa lagi. Akhirnya saudara saya mencari tempat kursus hingga
akhirnya pula saya memutuskan kembali masuk sekolah di SLBN/B Pembina. Disini
saya menyadari kelebihan-kelebihan yang saya miliki jauh melebihi kebanyakan
tuna rungu, sehingga saya sadar untuk menyukuri apa yang ada, dan sesungguhnya
dibalik kekurangan pasti terdapat kelebihan, dan sekarang saya berusaha untuk
meraih mimpi.
WAssalamu’alaikum.
Wr.Wb.
Komentar
Posting Komentar