Move On
Cerita fiksi
Aku tuh katinggang lope sama cewek soleha dengan jilbab syari', tapi aku nya masih belum punya apa-apa buat ngelamar dia. Aku kira kisahnya seperti Ali & Fatimah, kita tidak pacaran hanya berteman. Jauh dilubuk hati aku menyukai dia, aku pikir dia juga seperti itu, namun tak pernah sekalipun terungkapkan, semua menjadi rahasia hati masing-masing karena kita anti pacaran. Dan setelah saling pisah jauh, beberapa tahun berikutnya ternyata dia memilih orang lain.
Sakit nya tu disini <3
Aku nangis gak bisa tahan, tapi tetap tahan dan telan jua semua rasa sakitnya. Bagaimanapun juga itu artinya gadis itu bukan jodohku, aku tidak bisa apa-apa selain mengikhlaskannya. Aku tetap yakin pasti ada pilihan terbaik dari Allah swt. buat aku, dan sepertinya aku harus memperbaiki diriku lebih dahulu. Terus aku putuskan untuk menyibukan diri dan fokus kuliah sampai berkarir dan berdasi dan tentunya tetap sederhana serta bercelana cingkrang.
Ketika aku lulus S1 dan berkarir dibidang IT serta membangun sebuah perusahaan yang terdiri dari orang-orang deaf & hear yang cerdas. Aku lanjutin kuliah S2 di Univeritas Gallaudet, Amerika, disana aku belajar dan berkarir menambah pengetahuan dan wawasanku
Dalam perjalanan itu aku bertemu seorang gadis, dia muslim, aku jatuh cinta, dan sakit di masalalu pun hilang seketika. Aku tidak mendekati dia, tapi aku merayu kepada DIA disetiap doa yang kupanjatkan 5 kali sehari. Hingga akhirnya aku melamarnya dan dia pun menerima kemudian kami menikah.
Aku pulang untuk bertemu keluarga, aku juga bertemu dengan teman bahkan mantan (bukan pacar), ketika aku bertemu mantan terbayang masa lalu, tapi aku tersenyum, karena aku sekarang telah bahagia. Aku punya segalanya, punya ilmu, punya karir, punya dia, dan DIA.
Aku tidak tau nasib gadis dari masa laluku, apakah dia bahagia, atau menyembunyikan duka.
By : Dadi AL-
Minggu, 28 Februari 2016
Melalui comentar LINE
Aku tuh katinggang lope sama cewek soleha dengan jilbab syari', tapi aku nya masih belum punya apa-apa buat ngelamar dia. Aku kira kisahnya seperti Ali & Fatimah, kita tidak pacaran hanya berteman. Jauh dilubuk hati aku menyukai dia, aku pikir dia juga seperti itu, namun tak pernah sekalipun terungkapkan, semua menjadi rahasia hati masing-masing karena kita anti pacaran. Dan setelah saling pisah jauh, beberapa tahun berikutnya ternyata dia memilih orang lain.
Sakit nya tu disini <3
Aku nangis gak bisa tahan, tapi tetap tahan dan telan jua semua rasa sakitnya. Bagaimanapun juga itu artinya gadis itu bukan jodohku, aku tidak bisa apa-apa selain mengikhlaskannya. Aku tetap yakin pasti ada pilihan terbaik dari Allah swt. buat aku, dan sepertinya aku harus memperbaiki diriku lebih dahulu. Terus aku putuskan untuk menyibukan diri dan fokus kuliah sampai berkarir dan berdasi dan tentunya tetap sederhana serta bercelana cingkrang.
Ketika aku lulus S1 dan berkarir dibidang IT serta membangun sebuah perusahaan yang terdiri dari orang-orang deaf & hear yang cerdas. Aku lanjutin kuliah S2 di Univeritas Gallaudet, Amerika, disana aku belajar dan berkarir menambah pengetahuan dan wawasanku
Dalam perjalanan itu aku bertemu seorang gadis, dia muslim, aku jatuh cinta, dan sakit di masalalu pun hilang seketika. Aku tidak mendekati dia, tapi aku merayu kepada DIA disetiap doa yang kupanjatkan 5 kali sehari. Hingga akhirnya aku melamarnya dan dia pun menerima kemudian kami menikah.
Aku pulang untuk bertemu keluarga, aku juga bertemu dengan teman bahkan mantan (bukan pacar), ketika aku bertemu mantan terbayang masa lalu, tapi aku tersenyum, karena aku sekarang telah bahagia. Aku punya segalanya, punya ilmu, punya karir, punya dia, dan DIA.
Aku tidak tau nasib gadis dari masa laluku, apakah dia bahagia, atau menyembunyikan duka.
By : Dadi AL-
Minggu, 28 Februari 2016
Melalui comentar LINE
Komentar
Posting Komentar