Sayap-sayap Patah

Suatu malam aku terisak air beriak angin berderak
menyusup dicelah-celah bambu
mataku terantuk pikiranku melayang jauh
dengan sayap yang patuh kususuri padang-padang hijau adulam

Diantara alang-alang menjulang
belalang terbang bersama bunga-bunga kapas
yang terlepas dari tangkai-tangkai emas

Teringat aku pada wajah dan senyuman
senyuman indah bak bidadari, terbang tinggi
merengut, merebut, mecabut akar-akar dijiwaku
aku mati, merindu, mencandu

Dengan wajah yang terindah
dan kulit seputih susu
dan hatinya yang sepolos kain sutra cina
tiada berdusta

Aku luluh, aku jatuh

Terkapar, terpapar gelombang api-api cinta

Namun sayapku terpanah
aku tersungkur, terjatuh dinegeri jauh
terhempas aku keras ditanah

Waktuku kurang dari dua tahun
untuk memulihkan sayap-sayap yang patah
sebelum dia menikah

Dengan langit bertabur bintang
dan malam menggantikan siang
dan siang kembali pulang

Aku harus memulihkan sayapku
aku harus terbang
sebelum cintaku menghilang
jatuh dipelukan orang

Sumedang, 29 desember 2011
Oleh: Dadi Al-Islamabad

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tuli (Deaf)

The Little Hijabi Home Schooling

Pengertian Difabel dan Disabilitas